SYAFAAT PENGHUNI SURGA

Posted by Unknown Minggu, 02 November 2008 0 komentar

Saudaraku,
Coba lihat ayat Al Qur’an surat Al Qaaf ayat 31-35. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfiman yang artinya, "Didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh dari mereka. Inilah yang dijanjikan kepadamu, yaitu kepada setiap hamba yang selalu kembali pada Allah lagi memelihara semua peraturan-peraturan-Nya. Orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, sedang Dia tidak kelihatan olehnya dan dia datang dengan hati yang bertobat. Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki dan pada sisi Kami ada tambahannya." (QS. Qaaf: 31-35)

Surga. Keindahannya, memang tak bisa terjangkau oleh pikiran kita. Itu yang pernah disabdakan Rasulullah SAW. Bahwa pemandangan surga, tak pernah telihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga, bahkan tak pernah terlintas dalam pikiran manusia. Tapi perhatikanlah saudaraku, kandungan dari ayat di atas. Betapa keindahan dan kenikmatan tak terlukiskan itulah yang bergerak mendekati orang-orang yang beriman.

Sayyid Quthb menerangkan makna ayat ini dengan sentuhan yang sungguh dalam. Katanya, "Setiap kalimat dan gerakan (surga) yang ada pada ayat itu mengandung penghormatan pada penghuni surga. Mereka tidak dibebankan untuk susah payah mendatangi surga. Malah sebaliknya, surgalah yang mendatangi mereka dan berada tidak jauh dari mereka. Mereka mendapatkan nikmat keridhaan Allah terhadap mereka bersamaan dengan nikmatnya surga." (Fi Zhilal Al-Qur’an, IV/3365).

Subhanallah. Maha Suci Allah….

Saudaraku,
Jika keindahan dan kenikmatan surga tak pernah terjangkau dalam kapasitas kemanusiaan yang ada pada kita, apakah itu berarti, kengerian dan kepedihan siksa neraka tak bisa terbayang oleh kemampuan indra kita? Jika kemurahan yang diberikan Allah SWT kepada kita di dalam surga tak mampu kita gambarkan, apakah itu artinya kemurkaan Allah SWT atas dosa dan kesalahan kita, tak terperi lagi rasanya?

Banyak firman Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW yang menguraikan suasana keindahan surga dan kepedihan neraka. Allah SWT menjelaskan adanya komunikasi antara penghuni surga di tengah kenikmatan dan kemurahan Allah, kepada penghuni neraka di tengah kepedihan dan azab Allah SWT.

Kelak para penghuni neraka meminta minta air kepada penghuni surga. Mereka juga meminta apa saja dari rezeki yang telah diberikan Allah kepada penghuni surga agar dapat menghilangkan dahaga mereka yang memecahkan lidah dan tenggorokan mereka. Lidah-lidah yang dahulu digunakan untuk menghina dan merendahkan orang lain yang berada di jalan kebenaran. "Penghuni neraka menyeru kepada penghuni surga, "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang dirizkikan Allah kepadamu." (QS. Al Araf: 50)

Renungkanlah, sebatas perenungan kita sebagai manusia. Betapa kepedihan, penderitaan dan kehinaan yang dirasakan para penghuni neraka. Saat menjelaskan firman Allah tersebut, lbnu Abbas mengutipkan sabda Rasulullah SAW, "Sedekah yang paling utama adalah air. Tidakkah kamu mendengar tentang penghuni neraka yang meminta tolong pada penghuni surga. Mereka berkata, "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau apa saja yang telah direzekikan Allah kepadamu. (HR Ibnu Mndzir, Ibnu Hatim dan Baihaqi)

Tapi, di surga, tak ada lagi kebencian, tak ada kemarahan. Dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan bagaimana ‘kemurahan para penghuni surga, kepada penghuni neraka. Lihatlah kemurahan mereka dalam hadits Rasulullah SAW, "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidak seorangpun dari orang-orang yang beriman, pada hari Kiamat nanti akan berdiam diri melihat saudaranya seiman masuk ke dalam neraka. Mereka terus menerus berseru memohon kepada Allah menuntut hak mereka agar dapat mengeluarkan saudara-saudaranya dari api neraka. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami mereka juga dahulu berpuasa bersama kami, mereka juga shalat dan berhaji." (HR Bukhari dan Muslim)

Saudaraku,
Begitulah sikap orang-orang mukmin penghuni surga.. Mereka tidak lupa terhadap saudaranya seiman. Bahkan, terhadap orang yang menentang ajakan kebaikan yang mereka lakukan di dunia. Mereka, hakikatnya, tidak membenci pelaku maksiat itu karena di hati mereka memang sudah tidak ada lagi ruang untuk membenci orang lain. Mereka hanya membenci perbuatan maksiat itu sendiri, yang dilakukan oleh orang-orang yang lemah imannya.

Merekalah kaum beriman yang memberi syafaat (pertolongan) kepada orang yang berbuat maksiat itu di hadapan Allah di hari kiamat. Merekalah orang-orang yang Allah berikan kepadanya derajat mulia serta kedudukan tinggi di surga. Merekalah yang terus menerus meminta pada Allah agar Dia mengampunkan dosa-dosa orang yang beriman agar dapat dimasukkan ke dalam surga bersama-sama mereka. Bahkan untuk dapat mengeluarkan mereka dari dalam neraka, para penghuni surga itu menyebut-nyebut amal shalih yang dulu pernah dilakukan oleh orang-orang yang berbuat dosa yang kini terbakar di dalam neraka. Amal apa saja yang pernah dikerjakan mereka sebutkan agar mereka selamat dari siksa neraka. Begitu seterusnya. Sungguh bersih dan indah hati para penghuni surga. Sungguh beruntunglah orang-orang berdosa di neraka, yang mendapat syafaat mereka.

Saudaraku,
Dalam hitungan kita, hampir bisa dipastikan kita tidak pantas merasakan kenikmatan surga Allah SWT. Terlebih bila kenikmatan itu kita ukur dengan seberapa kebaikan yang telah kita lakukan. Di samping, seperti dijelaskan dalam sebuah hadits, yang memasukkan seseorang ke dalam surga bukan amalnya, tetapi rahmat Allah semata. Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepadaNya lah kamu akan dikembalikan. Demikian arti firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 21.

Karenanya, sudah sepantasnya kita terus memohon kasih sayang Allah, mengharap rahmat-Nya, agar dosa-dosa kita diampunkanNya, agar kita dimasukkan ke dalam surga-Nya. Permohonan yang tentu harus diiringi dengan amal kebajikan. Permohonan yang harus dikuatkan dengan tekad hati untuk tegar meniti jalan kebaikan.

Kini, tak ada lagi waktu untuk terpedaya. Bertanyalah pada diri sendiri. Layakkah kita nanti termasuk orang-orang yang ‘didekati’ surga? Jika masih saja kita melakukan dosa, bertanyalah, bila Allah memasukkan kita ke dalam neraka, apakah kita kelak termasuk orang-orang yang mendapat syafa’at dari penghuni surga?

Mari perbaiki amal-amal ibadah kita, saudaraku. Carilah perlindungan yang paling kuat dari siksa neraka melalui taubat dari segala kelalaian dan kebodohan kita terhadap Allah SWT.

Ya Allah lindungi kami dari siksa neraka…

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: SYAFAAT PENGHUNI SURGA
Diposkan oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://alisholihin.blogspot.com/2008/11/syafaat-penghuni-surga-saudaraku-coba.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of ALI SHOLIHIN'S BLOG.