Berbuat Menuju Setelah Kematian

Posted by Unknown Minggu, 16 November 2014 0 komentar
Ketika dilahirkan, kita diadzani tanpa dishalati. Ketika mati, kita dishalati tanpa diadzani. Antara lahir dan mati hanyalah bagai antara adzan dan shalat, sebuah penantian yang cukup pendek. Ya, penantian yang tidak lama, tapi sangat menentukan nuansa setelahnya.

Dalam penungguan shalat setelah adzan, ada yang menyibukkan diri dengan dzikir, ada yang mengisinya dengan bincang-bincang bermacam hal mulai dari masalah hobby sampai masalah bisnis, ada pula yang sambil tidur-tiduran, serta ada pula yang ketiduran.

Persis manusia yang telah dilahirkan dan menjalani hidup menuju mati: ada yang mengingat Allah, ada yang mengingat makhluk Allah, ada yang hanya ingat urusan dunianya sendiri, ada yang santai-santai seakan tak ada yang harus dipertanggungjawabkan, ada pula yang tidak pernah peduli apapun dan kemudian mati.

Tidak perlu dijelaskan mana yang terbaik. Al-Qur'an telah menjawab, al-Hadits telah menjelaskan dan akal sehat telah mengetahui. Saat ini tinggal bagaimana kita berbuat untuk keadaan paska kematian.

Masa begitu cepat berlalu. Kemarin sudah berganti hari ini, tadi malam telah berganti pagi ini. Pagi ini akan segera berganti siang nanti dan selanjutnya. Wall-'ashri, demi masa. Salam AIM@Alif Lam Mim

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Berbuat Menuju Setelah Kematian
Diposkan oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://alisholihin.blogspot.com/2014/11/berbuat-menuju-setelah-kematian.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of ALI SHOLIHIN'S BLOG.